Minggu, 17 Maret 2013

RINDUKU WAHAI IDOLAKU

Engkau terlahir dari bibir surga

Di bumi ini di atas ayat ayat aku menemukan namamu

Terbaring dan tersenyum

Lukisan tingkah dan wibawa melukis

Hujan mesrah dari kedua kelopak mata



Kadang juga menemukanmu terbenam dalam sujud

Dalam hadist dalam cerita cinta

Sujudlah pula syairku dalam simpuh

  Shollu ala muhammad wa ala alih muhammad wa salim



Air hujan pun membasahi ragaku

Tapi namamu tak meluntur, dan

Sujud dalam rindu memeluk

Sholli alaina waalaika yaa Rasulillah



Menyingkap airmata adalah menyingkap surga

Betapa tidak menangis cucumu ini ya rasull

Melihat engkau perang dalam membela agam ini

Bibir dan mata engkau basah

Menyinari bumi ini

Pula ayatayat suci



Aku dapat menjadi gila apabila aku tidak segera menjumpaimu dalam surban surga

Aku tak tahu lagi bagaimana melukiskan rinduku padamu

Wahai rasullku

Wahai nabiku

Wahai penuntunku

Adrikni ya rasull ;')

Syafaatmu kuharapkan



  Alaikassalamah warohmah ya Rasulallah

Hujan pun datang dan mata kembali basah

Tapi namamu tak meluntur dan tak merubah diriku untuk tetap tersenyum

Sujud dalam rindu dan memelukmu wahai idolaku

  Sholli alaina wa'alaika ya Rasulillah



Rinduku akan terobati wahai pemimpin umat

Jika saja aku dapat segera menjumpaimu

Ke dalam surga

Bahkan aku sangat berharap bisa mencium mu kelak wahai rasullku

Wahai penuntun ku





Jangan engkau tanyakan bagaimana al faqir membuat sebuah karangan ini

Tapi tanyakan lah siapa yang memberi inspirasi al faqir untuk membuat sebuah karangan

Yang di mana karangan tersebut bersisi tentang

RINDU KAMI YA RASULL TAK SABAR INGIN BERTEMU





zidane dan din dun

19-09-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar